Sabtu, 24 November 2012

Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Kabupaten Cianjur

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Kabupaten Cianjur

Informasi

Gunung Gede ( http://id.wikipedia.org )

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 21.975 hektare, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 100 km dari Jakarta. Di dalam kawasan hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah.

Iklim

Ada dua iklim yaitu musim kemarau dari bulan Juni sampai Oktober dan musim penghujan dari bulan Nopember ke April.

Selama bulan Januari sampai Februari, hujan turun disertai angin yang kencang dan terjadi cukup sering, sehingga berbahaya untuk pendakian. Hujan juga turun ketika musim kemarau, menyebabkan kawasan TNGP memiliki curah hujan rata-rata pertahun 4000 mm.

Rata-rata suhu di Cibodas 23 °C, dan puncak tertinggi berada pada >3000 m dpl.

Pengelolaan Kawasan

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu dari 5 taman nasional yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980, di tahun 2007 sudah 50 taman nasional dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia. Seperti halnya kawasan konservasi lainnya di Indonesia, pengelolaan kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan tanggungjawab dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan.

Gunung Gede ( ulibio47.wordpress.com )

Secara administratif, kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango berada di 3 kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Provinsi Jawa Barat. Kantor pengelola yaitu Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango berada di Cibodas, dan dalam pengelolaannya dibagi menjadi 3 (tiga) Seksi Konservasi Wilayah (SKW), yaitu SKW I di Selabintana, SKW II di Bogor, dan SKW III di Cianjur, dan 13 resort pengelolaan dengan tugas dan fungsi melindungi dan mengamankan seluruh kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dalam mewujudkan pelestarian sumberdaya alam menuju pemanfaatan hutan yang berkelanjutan.

Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Owa Jawa

Javan Gibbon Center (JGC) berdiri sejak tahun 2003, berlokasi di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Lembaga ini merupakan kerjasama antara PHKA-Departemen Kehutanan RI dan Yayasan Owa Jawa yang didukung oleh Conservation International Indonesia, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,

Universitas Indonesia dan Silvery Gibbon Project (SGP).

JGC merawat Owa Jawa dari hasil sitaan dan penyerahan sukarela dari masyarakat. Tujuan keberadaan JGC adalah untuk merehabilitasi Owa Jawa eks-peliharaan, mengembalikan kondisi fisik, kesehatan, perilaku pada masa rehabilitasi dan melepasliarkan kembali pasangan Owa Jawa yang telah siap kedalam kawasan-kawasan hutan yang sesuai berdasarkan prinsip-prinsip konservasi.

Owa Jawa (Hylobates moloch) merupakan jenis primata arboreal yang tinggal di hutan tropis, makanannya berupa buah, daun dan serangga. Satu keluarga Owa Jawa umumnya terdiri dari sepasang induk dan beberapa anak yang tinggal dalam teritori mereka. Owa jawa merupakan satwa endemik pulau Jawa. Dalam daftar satwa terancam mereka termasuk kategori kritis (IUCN,2004). Ancaman bagi mereka di dalam adalah kehilangan habitat, perburuan dan perdagangan untuk dijadikan satwa peliharaan. Beberapa hasil survey perkiraan populasi mereka di alam tersisa lebih kurang 4000 individu. Populasi kecil yang tersisa di alam dan terisolasi membuka peluang bagi mereka mengalami kepunahan. ( http://id.wikipedia.org )

sumber :
- http://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/
- http://id.wikipedia.org

Jumat, 23 November 2012

Taman Bunga Nusantara, Kabupaten Cianjur

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Taman Bunga Nusantara, Kabupaten Cianjur

Informasi

Taman Bunga Nusantara ( alampriangan.wordpress.com )

Taman Bunga Nusantara (TBN) banyak memiliki beragam koleksi bunga yang indah dan segar, mulai dari tanaman untuk iklim tropis maupun untuk iklim dingin, bahkan tidak hanya bunga yang berasal dari Indonesia, bunga yang berasal dari seluruh dunia pun ada. Selain menyegarkan mata, kita juga akan mendapatkan banyak wawasan baru mengenai bunga.

Taman Bunga Nusantara terletak di Desa Kawung-luwuk Kecamatan Sukaresmi Cipanas-Cianjur, dengan luas lahan 35 hektar, Taman Bunga Nusantara menyajikan keindahan dan pesona bunga serta alam yang tertata apik. Berdiri sejak 10 tahun silam tepatnya pada tanggal 10 September 1995, taman display pertama di Indonesia ini dilengkapi dengan berbagai koleksi tanaman bunga yang terkenal dan unik di seluruh dunia.

Lokasi

Untuk menuju ke Taman Bunga Nusantara, waktu yang bisa ditempuh dari Jakarta lebih kurang 2 sampai 3 jam. Melalui jalan raya puncak, sampai melewati puncak pass, dan belok kiri ke arah Perumahan Kota Bunga. Dari persimpangan ini jaraknya hanya 9 km.

Taman Bunga Nusantara ( jakarta.panduanwisata.com )

Saat memasuki pintu utama kita langsung disuguhi keindahan tanaman bunga yang dibentuk menyerupai burung merak. Pada ekornya disusun berbagai jenis tanaman bunga beraneka warna, burung merak ini memiliki daya tarik tersendiri untuk dilihat. Tidak jauh dari burung merak terdapat jam raksasa yang disusun pula dari berbagai jenis tanaman bunga. Jangan dikira jam raksasa ini hanya pajangan belaka ternyata jam ini bergerak dan berdentang setiap jam.

Selain sebagai sarana rekreasi Taman Bunga Nusantara juga dipakai sebagai kebun percobaan dengan berbagai jenis bunga dan tanaman tertentu yang berasal dari daerah subtropis dan negara-negara beriklim dingin di Eropa, Amerika, dan Australia. Ada berbagai macam taman khusus yang ditampilkan di Taman Bunga Nusantara, mulai dari taman air, taman mawar, taman Perancis, taman rahasia (labirynth), taman bali, taman mediterania, taman palem, dan taman gaya Jepang.

Taman Bunga Nusantara ( getready123.wordpress.com )

Fasilitas

Ditunjang pula dengan fasilitas seperti rumah kaca, danau angsa, rafflesia mini theater, gazebo, alam imajinasi, lokasi piknik, amphitheater (panggung terapung) kereta datto, mobil wira-wiri, menara pandang, poliklinik, nany’s galleria dan penunjang lain bagi anda yang ingin mengadakan acara di halaman rumput yang luas. Apabila Anda datang ke Taman Bunga Nusantara, Anda akan memiliki sejuta kenangan akan keindahan keanekaragaman tanaman bunga yang tidak bisa dijumpai di tempat lain. (IP)

HARGA TIKET MASUK : Rp 20.000 per orang

sumber :
http://www.puncakview.com/TBN.htm

Kamis, 22 November 2012

Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur

Informasi

Kebun Raya Cibodas, sebelum 1952 ( id.wikipedia.org )

Kebun Raya Cibodas (Cibodas Botanical Garden), terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Pacet, Cianjur. Topografi lapangannya bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian 1.275 m dpl, bersuhu udara 17 - 27 derajat Celcius.

Kebun ini didirikan pada tahun 1852 oleh Johannes Elias Teijsmann sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor pada lokasi di kaki Gunung Gede. Dengan curah hujan 2.380 mm per tahun dan suhu rata-rata 18 derajat Celsius, kebun botani ini dikhususkan bagi koleksi tumbuhan dataran tinggi basah tropika, seperti berbagai tumbuhan runjung dan paku-pakuan.

Fasilitas

Berbagai fasilitas tersedia di kawasan Cibodas, mulai dari lapangan parkir yang luas untuk menampung puluhan kendaraan roda empat maupun bus, ruang informasi yang dilengkapi dokumentasi Wana Wisata Cibodas, areal bermain anak-anak, mushola, MCK umum, shelter, pendopo, teater alam terbuka, dan camping ground seluas 3 hektar yang dapat menampung 200 tenda.

Kebun Raya Cibodas berdekatan dengan beberapa tempat wisata lainnya. Bersebelahan dengan Kebun Raya Cibodas terdapat Bumi Perkemahan Mandala Kitri yang dikelola oleh Pramuka. Tersedia juga lapangan golf, Bandung Asri Mulya.

Di bumi perkemahan Mandalawangi yang dikelola oleh Perum Pehutani tampak sebuah patung dinosaurus, yang memberikan gambaran atau peringatan agar kelestarian hutan ini janganlah sampai musnah seperti binatang purba yang tinggal sejarah tersebut.

Disamping itu, Kebun Raya Cibodas juga berdekatan dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP)

Tumbuhan koleksi

Kebun Raya Cibodas (KRC) dimaksudkan sebagai tempat koleksi ex situ (di luar habitat) bagi tumbuh-tumbuhan tropis basah dataran tinggi. Termasuk dalam koleksinya adalah berbagai jenis pohon besar yang dilindungi seperti tusam dan tumbuhan runjung, tumbuhan paku pegunungan, hutan kaliandra, hutan alam dan terdapat gua air terjun. Dari pintu masuk ke lokasi air terjun berjarak 750 meter.

Taman Lumut Cibodas

Taman Lumut ( alamendah.wordpress.com )

Koleksi yang paling khas dari KRC adalah Taman Lumut Cibodas yang memiliki 216 jenis lumut dan lumut hati dari berbagai sudut Indonesia dan dunia. Dengan luas 2500m persegi, taman ini diklaim sebagai satu-satunya di dunia yang terletak di luar ruangan dan memiliki koleksi terbanyak.

Rute Pencapaian

Untuk mencapainya, dari Cipanas lewat Simpang Tiga Paregrejen sejauh 5 km. Dari Jakarta, Bogor, dan Bandung dapat mempergunakan roda dua dan empat, bus besar dapat masuk ke dalam kawasan ini. Bila menggunakan bus atau colt turunlah di pertigaan Cibodas, langsung menggunakan angkutan umum rute Cipanas-Rarahan, sampai di Balai Taman Nasional Gede-Pangrango, selanjutnya tinggal berjalan kaki menuju Kebun Raya.

Kebun Raya Cibodas ( wisatadijawa.blogspot.com )

Dari simpang tiga (Simpang Paragajen) menuju Cibodas, di kiri kanan jalan dijual berbagai tanaman hias khusus daerah pegunungan yang sangat indah, warna-warni dan beraneka ragam jenisnya. ( id.wikipedia.org )

sumber :
- http://teamtouring.net/wisata-flora-di-kebun-raya-cibodas.html
- http://www.krcibodas.lipi.go.id/id/
- http://www.suarapembaruan.com/News/2006/02/05/Wisata/wis01.htm

Rabu, 21 November 2012

Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor dan Cianjur

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor dan Cianjur

Informasi

Panorama daerah Puncak yang diselimuti perkebunan teh

Puncak adalah nama sebuah daerah wisata pegunungan yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Daerah ini sudah sangat terkenal baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Daerah ini dikenal sebagai tempat peristirahatan penduduk kota Jakarta dan sebagai daerah perkebunan teh yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda yang kini merupakan Perkebunan Teh milik PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas. Keindahan daerah ini memukau Presiden Soekarno, sehingga ia membangun sebuah restoran untuk menikmati keindahan alam Puncak, yang kemudian diberi nama Restoran Riung Gunung. Selain itu, terdapat juga tempat-tempat rekreasi dan agrowisata yang indah, antara lain Perkebunan Teh Gunung Mas dan Gantole (Paralayang). Di daerah Puncak juga terdapat berbagai tempat wisata menarik diantaranya Taman Safari, Kebun Bunga, dan terdapat sebuah Masjid yang indah dengan arsitektur yang khas dan sederhana yaitu Masjid Atta'awun. Di daerah ini juga terdapat banyak sekali villa-villa dan hotel yang dimiliki oleh warga sekitar untuk tempat beristirahatnya pengunjung.

Masjid Atta'awun ( dok indonesia.travel )

Yang termasuk wilayah Puncak

Puncak adalah wilayah yang luas di sekitar perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur. Adapun kecamatan yang termasuk pada wilayah tersebut adalah:
  • Ciawi, terletak di barat wilayah puncak.
  • Megamendung, Bogor
  • Cijeruk, Bogor
  • Cigombong, Bogor
  • Sukaraja, terutama desa Gunung Geulis, Sukaraja, Bogor
  • Cisarua, merupakan daerah yang paling banyak dikunjungi, karena kawasan wisatanya yang banyak seperti Taman Safari.
  • Pacet, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Taman bunga nusantara dan kebun raya cibodas terletak di sini.
  • Sukamakmur, Bogor, terutama bagian selatan kecamatan ini. Salah satu kawasan wisatanya adalah Curug Arca.
sumber :
- http://id.wikipedia.org
- http://www.bogorkab.go.id/

Curug Cibeureum, Cipanas, Kabupaten Cianjur

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Curug Cibeureum, Cipanas, Kabupaten Cianjur

Informasi

Curug Cibereum terdiri dari air terjun utama Curug Cibeureum, dan dua air terjun lain yang lebih kecil, Curug Cidendeng dan Curug Cikundul. Curug Cibeureum adalah air terjun terbesar dan paling pendek di kawasan ini, letaknya yang lebih terbuka dan dekat shelter sehingga lebih banyak dikerumunin. Nama Cibeureum berasal dari bahasa sunda yang berarti sungai merah, nama ini diambil dari nuansa merah dinding tebing yang terbentuk dari lumut merah yang tumbuh secara endemik disana.

Disebelah kanan Curug Cibeureum adalah Curug Cidendeng, ukurannya lebih tinggi dan langsing. Airnya melintasi tebing batu-batu trap dan jatuh menimpa lereng tebing yang berlumut. Sedangkan yang paling kanan adalah Curug Cikundul, letaknya yang sangat tinggi dan agak tersembunyi di ceruk dua tebing.

Curug Cibeureum ( jakarta.panduanwisata.com )

Ketiga curug ini memiliki ketinggian antara 40-50 meter dan berada di ketinggian 1675 m dari permukaan laut (dpl). Curah hujan rata-rata di kawasan ini berkisar 3.000-4.200 mm per tahun. Bulan basah pada perode Oktober sampai Mei, pada saat musim barat laut dan rata-rata hujannya lebih dari 200 mm per bulan. Bulan Desember sampai Maret curah hujannya dapat mencapai lebih dari 400 mm per bulan.

Menurut klasifikasi iklim Scamidt dan Ferguson, tipe iklim dikawasan ini termasuk tipe iklim A. Rata-rata temperaturnya bervariasi antara 18 °C di Cibodas dan kurang dari 10 °C di puncak Pangrango.

Legenda

Dinamakan Cibeureum karena konon dulu air yang dialirkannya berwarna merah. Ci (Sunda, artinya air) dan beureum (Sunda, artinya merah). Warna merah ini berasal dari dinding tebing curug ditumbuhi lumut merah ( Sphagnum gedeanum ). Jika terkena sinar matahari, warna air pun terlihat berubah menjadi merah.

Selain mitos berupa air yang berwarna merah tersebut diatas, terdapat juga mitos yang lain yaitu diyakininya keberadaan seorang pertapa sakti yang sedang melakukan laku ritual (bertapa). Dikarenakan bertapa sangat lama dan tekun akhirnya pertama tersebut berubah menjadi batu. Konon batu besar yang berada di tengah-tengah air terjun Cibeureum ini adalah perwujudan seorang pertapa sakti tersebut.

Curug Cibeureum ( jakarta.panduanwisata.com )

Lokasi

Terletak di dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) Cibodas, tepatnya di Desa Sindang Laya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS :6° 45' 17.11" S 106° 59' 7.52" E

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 2,6 km atau satu jam dengan berjalan kaki dari gerbang masuk Taman Nasional. Sedangkan untuk menuju Taman Nasional itu sendiri harus melewati pintu masuk kawasan wisata Kebun Raya Cibodas.

Perjalananan menuju kawasan wisata Cibodas dapat ditempuh dengan mobil dengan kondisi jalan cukup mulus. Jarak ke kawasan ini sekitar 100 km dari Jakarta (sekitar 3 jam perjalanan).

Pintu masuk menuju ke Curug Cibeureum terletak di sebelah utara sekitar 500 m dari pintu masuk utama Kebun Raya Cibodas. Pintu masuk ini juga merupakan jalan masuk menuju pendakian ke Gunung Gede-Pangrango.

Sepanjang perjalanan menuju curug ini akan ditemui beberapa tempat yang menarik, juga beberapa tempat peristirahatan (pos) yang sengaja dibangun oleh pengelola. Sekitar 30 menit berjalan dari pintu masuk ditemui pos pertama. Di Pos pertama ini terdapat pusat informasi, tempat istirahat dan toilet.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke pos kedua yang terletak di dekat Telaga Biru. Telaga (dengan luas sekitar 0,25 ha) ini mempunyai air yang berwarna biru kehijau-hijauan karena di dalam telaga ini terdapat ganggang hidup sehingga membuat nya berwarna biru.

Setelah berjalan sekitar 2 km, perjalanan akan melewati jembatan yang terbuat dari susuan potongan kayu yang rapi di atas Rawa Gayonggong. Gayonggong sendiri itu jenis rumput. Aman untuk dilewati walau ada beberapa kayu yang udah bolong karena rapuh. Track jembatan kayu ini lumayan panjang untuk disebut sekedar jembatan, sampai sedikit berkelok-kelok juga. Di jembatan kayu ini ada tempat istirahat untuk sekedar melepas lelah atau mengabadikan pemandangan.

Jalur jembatan kayu kembali berganti dengan track bebatuan, dan tidak lama akan ditemui pos ketiga yang terletak di sebelah persimpangan (pertigaan) dan dinamakan Panyancangan Kuda. Ada plang penunjuk arah disana, dengan arah ke kiri menuju lokasi air panas, Kandang Badak dan Puncak Gede, sedangkan arah ke kanan ke curug Cibeureum dan puncak Pangrango.

Dari persimpangan tersebut ke arah kanan jalan agak menurun sedikit dan datar. Waktu tempuh menuju curug sekitar seperempat jam lagi dari persimpanan ini.

Tiket dan Parkir

Biaya tiket masuk ke Curug Cibeureum ini adalah Rp 3500 per orang. Biaya ini adalah untuk berkunjung ke Curug Cibeureum atau melakukan pendakian. Sebelumnya di pintu gerbang Kawasan Wisata Kebun Raya Cibodas membayar tiket masuk sebesarRp 2000 per orang dan Rp 5000 untuk kendaraan roda empat.

sumber :
- http://id.wikipedia.org
- https://sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-barat/curug-cibeureum---sindang-laya---cianjur

Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis

Informasi

Pantai Pangandaran ( gantibaju.com )

A. Selayang Pandang

Kawasan Pantai Pangandaran merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Ciamis dan Provinsi Jawa Barat. Bahkan, kawasan yang berada di Pantai Selatan Jawa ini masuk dalam agenda kunjungan wisata Indonesia tahun 2008. Karena itu, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Budaya setempat, terus membenahi dan melengkapi berbagai fasilitas penunjang kawasan wisata Pantai Pangandaran.

B. Keistimewaan

Pengunjung dapat menikmati panorama alam Pantai Pangandaran yang indah dan hamparan landai pasir putih pantainya yang memesona. Dua bukit yang mengapit Pantai Pangandaran membuat angin berhembus pelan dan riak ombak lautnya relatif kecil, sehingga pengunjung nyaman melakukan berbagai aktivitas, seperti berenang menggunakan ban, berperahu mengelilingi semenanjung, memancing, bersantai di pantai, atau sekadar mencerap keindahan alamnya dari pondok-pondok wisata yang banyak terdapat di kawasan tersebut. Selain itu, pengunjung dapat melihat terbit dan terbenamnya matahari dari tempat yang sama.

Bagi pengunjung yang ingin menyelam, di kawasan ini terdapat taman laut dengan aneka fauna dan flora lautnya yang indah.

Jalan di sekitar pantai ini sudah beraspal mulus, sehingga memudahkan pengunjung yang ingin mengelilingi kawasan tersebut dengan kendaraan bermotor atau sepeda. Bila malam tiba, pengunjung tetap akan merasa nyaman berada di Pantai Pangandaran, karena kawasan tersebut telah dilengkapi dengan lampu penerangan yang memadai.

Setiap akhir pekan, biasanya digelar pertunjukan seni tradisional Jawa Barat. Selain itu, pada bulan-bulan tertentu digelar berbagai event, seperti hajat laut nelayan Pangandaran pada bulan Maret, nyiar lumar pada bulan Juni, festival layang-layang internasional (Pangandaran International Kite Festival) pada bulan Juli, karnaval perahu hias pada bulan Agustus, lomba memancing pada bulan September, wisata lintas alam dan off road pada bulan Oktober, dan pesta perayaan tahun baru pada bulan Desember.

C. Lokasi

Pantai Pangandaran terletak di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

D. Akses

Dari Bandung, pengunjung dapat menggunakan rute BandungTasikmalayaPangandaran. Jaraknya sekitar 236 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran.

Dari Yogyakarta, pengunjung dapat menggunakan rute YogyakartaCilacapBanjarPangandaran. Jaraknya sekitar 385 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran.

E. Akomodasi dan Fasilitas

Di kawasan wisata Pantai Pangandaran terdapat berbagai fasilitas penunjang, seperti areal parkir yang luas dan aman, hotel dan wisma dengan berbagai tipe, tim SAR, pondok wisata, bumi perkemahan, pramu wisata, dan pusat informasi pariwisata.

Di samping itu, di kawasan tersebut terdapat fasilitas lainnya, seperti bank, ATM, money changer, restoran, warung makan, gedung bioskop, diskotik, tempat penyewaan sepeda dan ban, jet ski, kantor pos, wartel, voucher isi ulang pulsa, para sailing, serta sentra oleh-oleh dan outlet cinderamata.

( http://adjiebagus08.blogspot.com )

Pantai Pangandaran

Objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan seperti:
  • Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
  • Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
  • Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
  • Tersedia tim penyelamat wisata pantai
  • Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
  • Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
Dengan adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jet ski dan lain-lain.

Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.

Festival Layang-layang ( pikiran-rakyat.com )

Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.

Fasilitas yang tersedia:

1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung bioskop, diskotik
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Parasailing dan jetski.

TIKET MASUK OBJEK WISATA PANGANDARAN

a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 3.000,-
b. Sepeda Motor Rp. 6.100,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 14.700,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 27.700,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.700,-
f. BUS Kecil Rp. 53.200,-
g. BUS Sedang Rp. 80.000,-
h. BUS Besar Rp.131.000,-

( http://www.mypangandaran.com/wisata/detail/5/pantai-pangandaran.html )

Taman Wisata Mekarsari, Kabupaten Bogor

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Taman Wisata Mekarsari, Kabupaten Bogor

Informasi

Pintu gerbang Taman Wisata Mekarsari ( wikimedia.org )

Bila Taman Wisata Mekarsari merupakan taman eksotis yang mengkoleksi beragam jenis tanaman buah-buahan dari berbagai daerah di Indonesia. Letaknya ada di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Kabupaten Bogor. Bila dari Jakarta waktu tempuh untuk menuju ke tempat ini lebih kurang satu jam. PT Mekar Unggul Sari sebagai pengelola Taman Wisata Mekarsari menawarkan banyak program menarik dengan fasilitas yang komplit. Begitu berada di Taman Wisata yang luasnya mencapai 264 hektar ini, kita akan disuguhi bermacam jenis atraksi wisata.

Kunjungan bisa diawali berkeliling menggunakan kereta wisata untuk menyaksikan koleksi tanaman yang ada. Selama berkeliling kita akan melewati beberapa obyek-obyek menarik seperti, areal pembibitan, persemaian, areal rumah plastik, wahana outbound, kebun sayur, kolam pemancingan, tanaman buah dalam pot, kebun wisata melon, kebun salak, rambutan, jeruk, nangka, belimbing dan lain sebagainya.

Taman Wisata Mekarsari ( antarabogor.com )

Saat melewati kebun wisata melon, sebaiknya kita turun sejenak untuk melihat tanaman melon yang ada di dalam rumah plastik. Bila saat berkunjung tanaman melon sedang berbuah, kita bisa memetik melon langsung dari batangnya. Jenis melon yang tersedia cukup beragam, seperti melon golden light, jade flower, glamour, golden langkawi, dan renong. Setelah puas berkeliling dengan kereta wisata, kita bisa istirahat sejenak di bangunan air terjun. Bangunan ini cukup unik bila dilihat dari luar, karena dari atas gedung mengalir air ke bawah layaknya air terjun.

Buah Unggulan

Taman Wisata Mekarsari saat ini sudah mengkoleksi ribuan tanaman dari beberapa jenis species. Selain buah yang ditanam sesuai dengan aslinya, ada juga tanaman buah yang merupakan hasil kreasi sendiri dari Laboratorium Mekarsari. Beberapa produk yang telah dihasilkan dari laboratorium ini telah berhasil menarik minat pengunjung, bahkan sudah menjadi produk unggulan. Sebut saja seperti nenas arnis, barbados cherry, jambu air irung petruk, jambu air toon klow, jambu air cengkih, nangkadak, cempeka dan pedakka.

buah ( doc :jakartamagazine.com )

Tiga jenis buah yang disebut terakhir adalah hasil persilangan antara cempedak dan nangka. Rasa dan aromanya sangat khas. Manis seperti cempedak namun bentuknya seperti nangka. Saat ini tanaman tersebut sedang dalam pengembangan. Bila tertarik untuk membeli bibitnya, bisa di dapat di Garden Center, tempat yang mengkhususkan menjual aneka bibit tanaman buah.

Paket Program Wisata

Banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Mekarsari, mulai dari wisata petik buah, wisata mainan anak-anak, outbound sampai wisata pendidikan. Untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut kita bisa memilih paket-paket yang telah disediakan oleh pengelola, seperti paket tur menanam, budidaya tanaman, tur berkebun, paket pelajar, paket perusahaan, perkemahan, outbound, kultur jaringan tanaman, paket hiburan dan masih banyak lagi. Semua paket-paket tersebut sengaja dibuat untuk memudahkan kita melakukan aktivitas selama berada di kebun buah tropis terbesar di dunia ini.

Sabut Kelapa Outbound ( wikimedia.org )

Bila Anda tertarik untuk mengunjungi Mekarsari, segeralah jadwalkan kunjungan Anda. Untuk lebih memberikan kenyamanan dan kepuasan, sebaiknya Anda konfirmasi terlebih dahulu melalui telepon, guna menda-patkan informasi yang cukup jelas mengenai fasilitas dan waktu yang tepat untuk berkunjung. Anda bisa menanyakan, tanaman apa saja yang sedang berbuah, karena tidak semua tanaman berbuah setiap saat secara bersamaan. Anda tentunya tidak mau kecewa dengan melihat tanaman yang ada di Mekarsari tanpa melihat buah-buah yang bergantungan.

Apalagi jika Anda berkunjung secara rombongan, tentunya harus konfirmasi terlebih dahulu agar saat berada di lokasi, Anda akan terasa lebih nyaman, dan yang pasti Anda bersama rombongan akan selalu dipandu oleh petugas lapangan sambil diberikan penjelasan tentang fasilitas yang ada. ( puncakview.com )

Sarana wisata

Taman seluas 264 hektar ini dilengkapi dengan sarana wisata untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara. Wisata di tengah taman buah didukung oleh berbagai wahana yang mendekatkan pengunjung kepada alam, di anataranya:
  • Family Garden
  • Rekreasi Danau (25 ha)
  • Baby Zoo
  • Rusa Tutul
  • Garden Center
  • Greenhouse Melon
  • Sabut Kelapa Outbound
  • Bunga Bangkai
  • Kids Fun Valley
  • Menara Pandang
  • Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari)
  • Pongo Show
Kegiatan-kegiatan yang menjadi favorit pengunjung antara lain :
  • Company Gathering
  • Piknik Keluarga
  • Wisata Kebun Buah/Sayur
  • Barbeque
  • Senam Pagi
  • Fruitwalk (jalan-jalan di kebun buah)
Lokasi

Taman wisata ini berlokasi di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk menuju ke lokasi ini bisa dicapai dengan angkutan umum dari Jakarta, Bogor maupun Bekasi, jurusan yang menuju ke Jonggol.

( http://id.wikipedia.org )

Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor

Informasi

Harimau di Taman Safari

Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas. Taman ini terletak di beberapa lokasi. Taman Safari Indonesia I berlokasi di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Taman Safari Indonesia II terletak di lereng Gunung Arjuna, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dan Taman Safari III di desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali.

Taman Safari Indonesia I dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif. Taman ini menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Taman ini terletak pada ketinggian 900-1800 m di atas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16 - 24 derajat Celsius.

Gajah di Taman Safari ( dukun-ampuh.blogspot.com )

Taman ini telah ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada masa itu. Lebih jauh, taman ini juga telah diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990.

Taman Safari memiliki koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia dan juga satwa lokal, seperti Komodo, Bison, Beruang Hitam Madu, Harimau Putih, Gajah, Anoa dan lain sebagainya.

Status penguasaan tanah di bawah wewenang Yayasan Taman Safari yang juga merupakan pemilik dan pengelola obyek wisata.

Fasilitas yang terdapat di Taman Safari Indonesia yaitu bus safari, danau buatan, sepeda air, kano, kolam renang dengan seluncur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, kuda tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gocart, children's play ground, bom bom car, rumah setan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbuka Balai Ruyung Safari. ( http://id.wikipedia.org )

Taman Safari Indonesia

Taman Safari Indonesia (TSI) belokasi di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, merupakan wahana rekreasi yang cukup menarik untuk dikunjungi. Banyak obyek menarik yang terdapat di kawasan yang banyak mengkoleksi beragam jenis binatang ini, di antaranya, safari park, taman burung, animal education show, prmates & reptiles, babby zoo, kincir raksasa, gajah dan kuda tunggang, safari trek, caravan & hotel dan wild-wild west.

Peta (Dok. puncakview.com)

Untuk wahana yang disebut terakhir ini, merupakan wahana yang menarik untuk di saksikan. Pertunjukannya dilakukan di dalam arena yang disetting ala koboi, dengan atraksi koboi yang memukau. Pertunjukan ini dapat disaksikan secara gratis setiap hari, selama lebih kurang 15 menit. Selain wahana tersebut, ada lagi wahana menarik lainnya, seperti di baby zoo, di wahana ini Anda bisa berfoto bersama dengan harimau putih, macan tutul, orang utan dan lain-lain.

Salah satu wahana dan program baru di TSI adalah Elephant Adventure. Program tersebut mengajak para pengunjung dengan menunggang di atas punggung gajah mengelilingi kawasan TSI selama hampir satu jam. Setiap ekor gajah didampingi oleh pawangnya dan bisa ditumpangi empat orang dewasa.

Gajah tersebut akan melewati jalan yang berumput, dan melewati arus air sehingga pengunjung benar-benar bisa menikmati panorama alam yang ada di TSI.

Masih banyak lagi wahana seru di TSI, agar Anda tidak penasaran segera berkunjung dan ajak keluarga tercinta berekreasi seru ala TSI. (puncakview.com)

Wild-Wild West

Selama ini Anda mungkin sering melihat atraksi koboi dalam film di televisi. Adegan kejar-kejaran, saling tembak dan adu mulut tersebut tentunya menjadi tontonan menarik dan menjadi hiburan di rumah.

Tapi pernahkah Anda menyaksikan atraksi koboi itu secara langsung? jika ingin melihatnya, Anda tak perlu jauh-jauh ke negeri asalnya di Amerika sana, tapi cukup ke Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Bogor.

Di TSI Anda bisa menyaksikannya pada wahana Wild-Wild West yang ada di bagian belakang TSI. Untuk menyaksikan pertunjukan tersebut, pengelola TSI tidak memungut biaya, alias gratis. Anda cukup membayar tiket tanda masuk di gerbang depan TSI.

Pertunjukan koboi ini digelar setiap hari pada pukul dua siang. Penonton disediakan tempat duduk di tribun dengan setting setengah melingkar. Jadi semua pertunjukan bisa terlihat jelas dari atas tribun. Suara ringkihan kuda, pistol dan dinamit para koboi, seakan berada begitu dekat, karena efek dari sound system yang dipasang.

Ya, begitulah cara TSI menyuguhkan pertunjukan menarik kepada para tamu-nya. Bila Anda tertarik, silahkan datang ke TSI. (puncakview.com)

HTM TAMAN SAFARI
Dewasa : Rp. 85.000,-
Anak-anak (1-5 tahun): Rp. 70.000,-
Mobil pribadi : Rp. 15.000,-
Motor : Rp. 5.000,-
Bus ; Rp. 20.000,-

Selasa, 20 November 2012

Telaga Warna, Puncak, Kabupaten Bogor

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Telaga Warna, Puncak, Kabupaten Bogor

Informasi

Telaga Warna (Dok. detikTravel)

detikTravel Community -

Liburan ke Kawasan Puncak memang sudah biasa, tapi lokasi wisata ini juga memiliki objek wisata lainnya yang juga wajib untuk dikunjungi, salah satunya adalah Telaga Warna. Wisatawan bisa melihat panorama alam yang unik dan memiliki misteri. Suasana di sini cukup sejuk dan tenang, jauh dari keramaian sehingga sangat cocok untuk bersantai bersama keluarga dan kawan-kawan.

Objek wisata yang terletak di Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat ini berada di dekat perkebunan Teh PTP VII Gunung Mas. Dilatar belakangi persawahan dan perkampungan penduduk dengan gunung yang menjulang tinggi menambah keindahan panorama alam yang sudah ada.

Di tempat ini wistawan bisa menikmati pemandangan dan mengelilingi danau menggunakan perahu atau rakit. Selain itu, dapat juga melakukan kegiatan rekreasi keluarga sambil bersepeda air.

Konon, di Telaga Warna ini hidup dua ekor ikan purba yang menurut kepercayaan masyarakat sekitar masih hidup. Bila ada orang yang mampu melihat ikan tersebut kemungkinan semua cita-cita yang diinginkan akan tercapai.

Telaga warna yang warnanya di dominasi oleh hijau. (Dok. ACI/Niken Andriani)

Keistimewaan lainnya, di tempat ini dapat dijumpai beberapa jenis flora asli hutan tropika pegunungan. Tumbuhan-tumbuhan yang dimaksud, seperti Puspa dan Kihiur serta beberapa tanaman tingkat rendah, antara lain Paku Tiang, Rame, dan Rotan.Â

Wisatawan juga bisa menemui beberapa jenis fauna liar, seperti hewan mamalia, primata, aves, dan reptilia. Adapun mamalia yang masih ada ialah macan tutul dan babi hutan. Kemudian jenis primata yang dilindungi di objek wisata Telaga Warna ialah kera abu-abu, surili , dan lutung.

Maka, tidak heran jika sedang asik bersantai tiba-tiba terdengar suara dari hewan tersebut. Tentunya, keamanan di tempat ini sangat terjaga.

Untuk mencapai wisata Telaga Warna, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau bus umum (jurusan Cianjur) menuju Kawasan Puncak. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak dari tepi Jalan Raya Puncak selama 10 menit. Perjalanan ini akan ditemani oleh pemandangan perkebunan teh yang berada di kanan dan kiri jalan.

Untuk mencari lokasi gerbang masuk, mata Anda harus sangat jeli karena letaknya cukup tersembunyi, tertutup oleh bangunan warung-warung. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 2.000,00 per orang, Anda sudah dapat menikmati pesona Telaga Warna. Saat tiba di loket masuk, puluhan tanaman bonsai siap menyambut kedatangan wisatawan.Â

Pemandangan danau dengan latar hutan Dieng. (Dok. ACI/Niken Andriani)

Beberapa rintangan outbond dengan kondisi yang cukup baik tersedia di objek wisata air ini, selain itu juga terdapat track alam, shelter, pos jaga, information center, dan menara pengintai setinggi 13,5 meter juga ada.

Menara pengintai ini biasanya digunakan untuk mengamati burung-burung yang ada di sini. Â Banyak wisatawan yang mengabadikan keindahan ini memlaui jepretan-jepretan kamera yang dibawanya.

sumber :
http://travel.detik.com/read/2012/01/30/150307/1829451/1032/telaga-warna

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Barat
Jln. RE Martadinata 209, Bandung

Gunung Tangkuban Perahu

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Gunung Tangkuban Perahu

Informasi

doc : kumpulan.info

Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu atau juga sering disebut Tangkuban Parahu merupakan salah satu gunung terbesar di dataran Parahyangan. Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu berada di utara kota Lembang, sebelah utara kota Bandung. Udara sejuk, hamparan kebun teh, lembah dan tingginya pohon pinus menemani perjalanan Anda menuju pintu gerbang kawasan Tangkuban Perahu. Untuk memasuki kawasan Tangkuban Perahu, Anda harus membayar tiket Rp 13.000,- per orang ditambah tiket untuk kendaraan.

Tangkuban Perahu Ada dua jalan menuju kawah-kawah yang ada di gunung ini. Jalan yang pertama atau jalan lama dengan kondisi jalan yang lebih sulit untuk dilalui dan biasanya akan ditutup sehabis hujan atau saat dirasa membahayakan untuk dilewati. Penjaga loket akan memberi petunjuk untuk melewati jalan baru yang terletak lebih ke atas jika jalan ini ditutup. Sebelum tiket pembayaran di jalan pertama ini, terdapat pondok-pondok yang disewakan untuk tempat menginap.

Melewati jalan baru, jalan beraspal memudahkan perjalanan kendaraan Anda. Pada sisi jalan yang berkelok-kelok terdapat bunga-bunga terompet dan pohon lainnya yang akan menyejukkan perjalanan Anda. Di kawasan gunung Tangkuban Perahu terdapat tiga kawah yang menarik untuk dikunjungi. Kawah tersebut adalah Kawah Domas, Kawah Ratu dan Kawah Upas. Kawah yang paling besar diantara ketiganya dan paling banyak dikunjungi adalah Kawah Ratu. Dengan beberapa jam berjalan kaki, Anda bahkan dapat mengitari Kawah Ratu yang begitu luas sambil menikmati keindahan panorama Gunung Tangkuban Perahu.

Kawah Ratu

Jika Anda datang menggunakan bus, tersedia tempat parkir khusus bus sebelum mencapai Kawah Ratu. Perjalanan dilanjutkan dengan mobil ELF yang akan mengantarkan Anda ke Kawah Ratu. Tetapi, jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat terus menggunakannya sampai ke Kawah Ratu. Tersedia tempat parkir kendaraan di seberang kawah ini, sehingga tanpa melalui medan yang sulit dan menghabiskan banyak energi, Anda dapat melihat kawah ini. Mungkin ini juga menjadi salah satu alasan, kebanyakan pengunjung ada di kawah ini.

doc : promolagi.com

Kawah Ratu langsung terlihat dari atas dengan pembatas pagar kayu untuk mencegah pengunjung terjatuh. Melihat dalamnya kawah, dinding-dinding kawah dan asap yang masih keluar dari kawah ini menciptakan pemandangan yang menggetarkan hati. Tanah di sekitar Kawah Ratu umumnya berwarna putih dengan beberapa batu belerang berwarna kuning. Batu-batuan dan suasana kering dan gersang terasa di kawah ini. Anda dapat mencoba mendaki ke daerah yang lebih tinggi jika ingin melihat kawasan Kawah Ratu secara menyeluruh.

Di tempat ini banyak toko-toko sederhana yang menjual berbagai souvenir seperti syal, topi kupluk, tas dan topi bulu, berbagai pajangan dari kayu dan berbagai aksesories lainnya. Ada juga penjual makanan dan minuman hangat seperti mie rebus, bandrek dan lainnya. Anda juga dapat menunggang kuda untuk mengitari sebagian kawah ini. Kegiatan ini biasanya disukai anak-anak.

Kawah Upas

doc : ayowisata.wordpress.com

Kawah Upas terletak di sebelah Kawah Ratu. Tetapi, untuk dapat melihat kawah ini harus melalui medan yang berbahaya, Anda harus melewati jalan yang berpasir untuk mencapai kawah ini. Maka, sangat jarang pengunjung yang datang melihat kawah ini. Bentuk Kawah Upas berbeda dengan Kawah Ratu. Kawah Upas lebih dangkal dan mendatar.

Kawah Domas

doc : bandung.panduanwisata.com

Kawah Domas terletak lebih bawah daripada Kawah Ratu. Jika Anda dating melalui jalan baru, Anda akan menemukan pintu gerbang menuju Kawah Domas terlebih dahulu sebelum menuju Kawah Ratu. Jika pada Kawah Ratu Anda hanya akan melihat kawah dari kejauhan, pada Kawah Domas, Anda dapat lebih dekat dengan kawah. Bahkan, Anda dapat mencoba merebus telur dengan memasukkannya ke dalam kawah. Jika Anda ingin melihat Kawah Domas melewati jam 16.00 WIB, Anda diharuskan menggunakan jasa pemandu wisata.

Manarasa

doc : songo-dhe.blogspot.com

Pohon yang banyak terlihat di sekitar kawah adalah pohon yang disebut oleh warga sekitar dengan nama Manarasa. Daun tanaman ini akan berwarna kemerah-merahan jika daun sudah tua. Daun yang sudah berwarna merah dapat dimakan dengan rasa mirip seperti daun jambu dengan sedikit rasa asam. Daun ini dapat mengobati diare dan dipercaya akan membuat awet muda. Mungkin daun ini dipercaya oleh masyarakat sekitar selalu dimakan oleh Dayang Sumbi yang awet muda dalam legenda terjadinya Gunung Tangkuban Perahu.

Legenda Tangkuban Perahu

doc : skocikita.blogspot.com

Inti cerita legenda Tangkuban Perahu adalah seorang pemuda yang bernama Sangkuriang ingin menikahi seorang wanita bernama Dayang Sumbi yang cantik. Mereka saling jatuh cinta. Tetapi, setelah menemukan bekas luka di kepala Sangkuriang, Dayang Sumbi mengetahui ternyata Sangkuriang adalah anaknya. Sangkuriang dahulu pergi karena merasa kesal dengan kemarahan ibunya. Dayang Sumbi marah karena Sangkuriang membunuh anjing kesayangan mereka ketika gagal berburu rusa untuk ibunya.

Mengetahui Sangkuriang adalah anaknya, Dayang Sumbi tidak mau menikah dengan Sangkuriang. Maka, untuk menolak lamaran Sangkuriang, Dayang Sumbi minta dibuatkan sebuah perahu besarta danaunya dalam waktu 1 malam. Sangkuriang yang sakti meminta bantuan dari jin untuk memenuhi keinginan Dayang Sumbi.

Melihat Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, Dayang Sumbi berniat menggagalkannya. Berkat doanya, ayam-ayam berkokok. Jin-jin yang membantu Sangkuriang berlarian ketakutan karena mengira hari sudah pagi. Akibatnya pekerjaan membuat perahu dan danau tidak selesai. Sangkuriang yang marah besar karena gagal menyelesaikan pekerjaanya menendang perahu buatannya. Perahu ini kemudian jatuh tertelungkup dan terjadilah Gunung Tangkuban Perahu. Jika dilihat dari kota Bandung, gunung ini menyerupai perahu yang terbalik.

Keindahan kawah dari Gunung Tangkuban Perahu dan beberapa spot yang ada di sekitarnya juga menjadi salah satu tempat bagi para calon pengantin untuk melakukan foto outdoor prewedding. Keindahan kawah-kawah dari Gunung Tangkuban Perahu dapat menjadi salah satu tujuan wisata jika Anda sedang mengunjungi kota Bandung. Anda dapat membawa anak-anak untuk melihan keindahan alam ini.

sumber :
http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/53-tempat-wisata/303-tangkuban-perahu.html

Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda - Maribaya, Lembang

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda - Maribaya, Lembang

Informasi

doc : explorebandung.blogspot.com

Taman Hutan Raya

Ada beberapa pintu masuk untuk memasuki tempat ini. Yang pertama pintu masuk di daerah Lembang, yang merupakan pintu IV. Masuk melalui pintu ini, Anda tidak perlu menempuh jarak terlalu jauh untuk mencapai air terjun terdekat yaitu Curug Omas. Tiket masuk yang harus dibayar per orang adalah Rp 8.000,- dan Rp 10.000,- untuk parkir mobil. Menurut petugas, hanya dengan jarak 800 meter Anda dapat melihat air terjun ini.

Memasuki taman melalui pintu IV ini, Anda dapat melihat peta yang berisi gambar beberapa tempat-tempat menarik yang ada di taman hutan yang terletak di Kecamatan Cicadas dan Kecamatan Lembang dari kota Bandung. Peta ini juga menunjukkan arah yang harus dipilih untuk menuju tempat tersebut. Beberapa tempat yang ada di sini yang menarik dikunjungi adalah Air Terjun atau Curug Omas, Curug Lalay, Curug Dago, Patahan Lembang, Gua Jepang, Gua Belanda, dan beberapa prasasti. Selain itu, bersebelahan dengan Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, terdapat tempat yang cukup terkenal sejak jaman Belanda yaitu Maribaya.

Curug Dago, Goa Jepang atau Goa Belanda akan lebih mudah dicapai jika Anda masuk melalui pintu I atau pintu II yang ada di kawasan Dago. Karena luasnya wilayah taman hutan ini, Anda dapat masuk melalui pintu IV dan keluar di pintu lain yang ada di sisi satunya yang sudah berada di kawasan Dago. Menurut petugas diperlukan waktu 2 jam berjalan kaki dari pintu yang ada di Lembang sampai menuju pintu yang ada di Dago maupun sebaliknya. Tantangan ini cocok untuk Anda yang menyukai alam dan senang untuk berolahraga.

Curug Omas

Salah satu yang menarik adalah Curug Omas. Sepanjang perjalanan menuju Air Terjun Omas atau Curug Omas dari gerbang IV, Anda akan menikmati rimbunnya pepohonan yang ada di kiri kanan jalan setapak yang sudah berbatu sehingga perjalananan Anda tidak terlalu berat. Sebelah kanan merupakan dinding tanah yang banyak ditumbuhi pepohonan, sedangkan pada sisi sebelah kiri terdapat pepohonan sebagai pembatas dengan jalan yang ada di bagian bawah. Jalan tidak terlalu menanjak jadi tidak akan menyulitkan Anda. Secara keseluruhan, Taman Hutan Raya ini berada di ketinggian 770 sampai 1330 diatas permukaan laut.

doc : kumpulan.info

Anda tidak perlu merasa takut kelelahan untuk mencapai Curug Omas karena Anda dapat naik ojek motor yang akan mengantar Anda lebih dekat ke Air Terjun Omas. Ojek motor biasanya akan lewat dan menawarkan jasanya khususnya jika mereka melihat wanita atau orang tua yang biasanya tidak kuat berjalan jauh. Tapi, jika fisik masih kuat, rasanya lebih nikmat berjalan kaki, karena Anda dapat melihat hijaunya dedaunan dengan lebih lama dan merasakan sejuknya udara pegunungan.

Sampai di ujung jalan berbatu terdapat pangkalan ojek, disinilah tempat terakhir ojek motor dapat mengantar. Medan selanjutnya adalah menuruni anak tangga tanah. Jika sehabis hujan sebaiknya Anda berhati-hati agar tidak tergelincir.

Menuruni jalan yang sedikit berkelok-kelok, Anda akan sampai pada sebuah jembatan dengan sisinya dipagari besi berwarna merah. Pada sisi kiri dari jembatan, pada bagian yang lebih atas terdapat sungai yang mengantarkan air dan kemudian dijatuhkan ke bawah. Sungai yang bernama Cikapundung ini menjatuhkan volume air yang banyak dari ketinggian 30 meter sehingga membentuk air terjun. Inilah Curug Omas. Di bawah jembatan inilah terdapat Air Terjun Omas atau Curug Omas.

Banyak pengunjung yang berhenti di jembatan ini untuk menikmati suara air terjun, melihat derasnya air yang jatuh ke bawah dan merasakan segarnya percikan-percikan air terjun ini. Tapi, sebaiknya Anda bergantian jika ingin berlama-lama di atas jembatan ini, karena pada ujung jembatan tertulis peringatan agar hanya ada 5 orang saja di atas jembatan. Ini merupakan perlindungan agar jembatan tidak kelebihan beban.

Sayangnya, di Air Terjun Omas ini pengunjung tidak dapat menikmati segarnya air terjun secara langsung. Pengunjung tidak dapat mandi di air terjun ini. Pagar-pagar besi melindungi pengunjung dari air terjun ini. Rasanya memang tidak mungkin karena dasar air terjun ini ada di bawah jembatan dengan banyak batu dan air yang kelihatannya dalam.

Jika Anda ingin melihat air terjun dengan posisi lebih bawah, Anda dapat menuruni tangga-tangga berbatu yang ada di sebelah kanan jembatan. Setelah sampai di akhir tangga, pada sebelah kanan terdapat jembatan yang sudah ditutup dan ditumbuhi pepohonan liar. Sebaiknya, jangan terlalu ke tengah jembatan dan jangan terlalu banyak orang diatas jembatan karena kayu jembatan terlihat rapuh. Untuk amannya, Anda dapat memandang air terjun dari rerumputan sebelum jembatan ini. Melihat air terjun di tempat ini lebih indah, karena dapat dengan lebih jelas melihat besarnya air terjun dan banyaknya air yang jatuh.

Setelah menyeberangi jembatan merah yang berada tepat diatas Air Terjun Omas, Anda dapat menikmati suasana nyaman dengan duduk-duduk di bawah pohon-pohon yang tinggi sambil memandang sungai atau air terjun. Terdapat kios-kios yang menjual makanan dan anak-anak yang menawarkan tikarnya untuk disewa. Ada juga tembok yang berisi foto-foto dari tempat-tempat menarik yang ada disini.

Pada pepohonan disini juga terdapat monyet atau kera ekor panjang. Mereka umumnya ada di tempat yang jauh dari manusia. Mereka akan mencari sisa-sisa makanan yang berceceran. Monyet-monyet ini akan pergi jika kita mendekatinya. Jadi, jika ingin melihat tingkah lucunya, jangan terlalu dekat dengan mereka.

Maribaya

doc : aghniafasza.wordpress.com

Tidak jauh dari Air Terjun Omas, Anda dapat menikmati pemandian air panas Maribaya. Untuk masuk ke tempat ini, Anda harus membayar tiket Rp 3.000,-. Di pemandian ini, Anda dapat berendam di kolam beramai-ramai atau pada kamar mandi yang lebih tertutup.

Maribaya merupakan salah satu tempat permandian air panas yang terkenal di daerah Bandung sebelum ada permandian air panas Ciater atau Sari Ater. Lokasi ini menjadi obyek wisata sejak jaman Belanda. Mulai ada sejak akhir abad ke-19 dan menjadi lokasi favorit hingga tahun 1980-an untuk berendam air panas.

Goa Jepang dan Goa Belanda

Jika Anda masih sanggup berjalan, Anda dapat menuju Goa Jepang atau Goa Belanda. Goa ini merupakan tempat bersejarah karena dibangun pada masa penjajahan Jepang dan Belanda. Untuk memudahkan perjalanan di dalam goa, Anda data menyewa senter-senter yang dijajakan di pintu masuk goa.

doc : tahuradjuanda.jabarprov.go.id

Banyaknya situs alam dan bersejarah yang bisa dikunjungi telah menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. Juanda. Di sini, Anda dapat menikmati kesejukan udara yang lebih segar di kota Bandung serta fenomena alam yang indah. Untuk Anda penyuka sejarah, Anda dapat melihat tempat-tempat bersejarah yang menarik dengan suasana alami dan menyegarkan.

sumber :
http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/53-tempat-wisata/312-taman-hutan-raya-juanda-maribaya-lembang.html

Observatorium Bosscha, Lembang

paketours.blogspot.com > Informasi Pariwisata > IndonesiaJawa Barat > Observatorium Bosscha, Lembang

Informasi

Kubah teleskop Zeiss

Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektare, dan berada pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut atau pada ketinggian 630 m dari dataran tinggi Bandung. Kode observatorium Persatuan Astronomi Internasional untuk observatorium Bosscha adalah 299. Tahun 2004, Observatorium Bosscha dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah. Karena itu keberadaan Observatorium Bosscha dilindungi oleh UU Nomor 2/1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selanjutnya, tahun 2008, Pemerintah menetapkan Observatorium Bosscha sebagai salah satu Objek Vital nasional yang harus diamankan.

Teleskop radio 2,3 m

Fasilitas
Terdapat 5 buah teleskop besar, yaitu:

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss

Teleskop ini merupakan jenis refraktor (menggunakan lensa) dan terdiri dari 2 teleskop utama dan 1 teleskop pencari (finder). Diameter teleskop utama adalah 60 cm dengan panjang fokus hampir 11 m, dan teleskop pencari berdiameter 40 cm. Instrumen utama ini telah digunakan untuk berbagai penelitian astronomi, antara lain untuk pengamatan astrometri, khususnya untuk memperoleh orbit bintang ganda visual. Selain itu, teleskop ini juga digunakan untuk pengamatan gerak diri bintang dalam gugus bintang, pengukuran paralak bintang guna penentuan jarak bintang. Pencitraan dengan CCD juga digunakan untuk mengamati komet dan planet-planet, misalnya Mars, Jupiter, dan Saturnus. Dengan menggunakan spektrograf BCS (Bosscha Compact Spectrograph), teleskop ini secara kontinu melakukan pengamatan spektrum bintang-bintang Be.

Teleskop Schmidt Bima Sakti

Teleskop Schmidt Bima Sakti mempunyai sistem optik Schmidt sehingga sering disebut Kamera Schmidt. Teropong ini mempunyai diameter lensa koreksi 51 cm, diameter cermin 71 cm, dan panjang fokus 127 cm. Teleskop ini biasa digunakan untuk mempelajari struktur galaksi Bima Sakti, mempelajari spektrum bintang, mengamati asteroid, supernova, Nova untuk ditentukan terang dan komposisi kimiawinya, dan untuk memotret objek langit. Diameter lensa 71,12 cm. Diameter lensa koreksi biconcaf-biconfex 50 cm. Titik api/fokus 2,5 meter. Juga dilengkapi dengan prisma pembias dengan sudut prima 6,10, untuk memperoleh spektrum bintang. Dispersi prisma ini pada H-gamma 312A tiap malam. Alat bantu extra-telescope adalah Wedge Sensitometer, untuk menera kehitaman skala terang bintang , dan alat perekam film.

Teleskop Refraktor Bamberg

Teropong Bamberg juga termasuk jenis refraktor yang ada di Observatorium Bosscha, dengan diameter lensa 37 cm dan panjang fokus 7 m. Teropong ini berada pada sebuah gedung beratap setengah silinder dengan atap geser yang dapat bergerak maju-mundur untuk membuka atau menutup. Karena konstruksi bangunan, jangkauan teleskop ini hanya terbatas untuk pengamatan benda langit dengan jarak zenit 60 derajat, atau untuk benda langit yang lebih tinggi dari 30 derajat dan azimut dalam sektor Timur-Selatan-Barat. Untuk obyek langit yang berada di langit utara atau azimut sektor Timur-Utara-Barat praktis tak dapat dijangkau oleh teleskop ini. Teleskop ini selesai diinstalasi awal tahun 1929 dan digerakkan dengan sistem bandul gravitasi, yang secara otomatis mengatur kecepatan teleskop bergerak ke arah barat mengikuti bintang yang ada di medan teleskop sesuai dengan kecepatan rotasi bumi. Teleskop ini juga telah dilengkapi dengan detektor moderen, menggunakan kamera CCD. Teleskop ini biasa digunakan untuk menera terang bintang, menentukan skala jarak, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, pengamatan matahari, dan untuk mengamati benda langit lainnya. Dilengkapi dengan fotoelektrik-fotometer untuk mendapatkan skala terang bintang dari intensitas cahaya listrik yang di timbulkan. Diameter lensa 37 cm. Titik api atau fokus 7 meter.

Teleskop Cassegrain GOTO

Teleskop Goto berjenis reflektor Cassegrain dengan diameter cermin utama 45 cm. Cermin utama yang berbentuk parabola memiliki panjang fokus 1,8 m dan cermin sekunder yang berbentuk hiperbola memiliki panjang fokus 5,4 m. Teleskop ini merupakan bantuan dari kementrian luar negeri Jepang melalui program ODA (Overseas Development Agency), Ministry of Foreign Affairs, pada tahun 1989. Dengan teleskop ini, objek dapat langsung diamati dengan memasukkan data posisi objek tersebut. Kemudian data hasil pengamatan akan dimasukkan ke media penyimpanan data secara langsung. Teropong ini juga dapat digunakan untuk mengukur kuat cahaya bintang serta pengamatan spektrum bintang. Dilengakapi dengan spektograf dan fotoelektrik-fotometer

Teleskop Refraktor Unitron

Teleskop Unitron adalah teropong refraktor dengan lensa obyektif berdiameter 102 mm dan panjang fokus 1500 mm. Teropong ini diinstalasi pada mounting Zeiss yang masih asli dengan sistem penggerak bandul gravitasi, sama seperti pada teropong Bamberg. Dari segi ukuran, teropong ini baik untuk pengamatan matahari maupun bulan, dan banyak digunakan untuk praktikum mahasiswa. Dengan ukuran yang kecil dan ringan, teropong ini mudah dibawa dan telah beberapa kali digunakan dalam ekspedisi pengamatan gerhana matahari total, misalnya tahun 1983 di Cepu, Jawa Tengah, dan tahun 1995 di Sangihe Talaud, Sulawesi Utara. Teleskop ini biasa digunakan untuk melakukan pengamatan hilal, pengamatan gerhana bulan dan gerhana matahari, dan pemotretan bintik matahari serta pengamatan benda-benda langit lain. Dengan Diameter lensa 13 cm, dan fokus 87 cm

Teleskop Surya

Teleskop ini merupakan teleskop Matahari yang terdiri dari 3 buah telekop Coronado dengan 3 filter yang berbeda, serta sebuah teleskop proyeksi citra Matahari yang sepenuhnya dibuat sendiri. Fasilitas ini merupakan sumbangan dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan, Negeri Belanda, Leids Kerkhoven-Bosscha Fonds, Departemen Pendidikan Nasional, serta Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

Teleskop radio 2,3m

Teleskop radio Bosscha 2,3m adalah adalah instrumen radio jenis SRT (Small Radio Telescope) yang didesain oleh Observatorium MIT-Haystack dan dibuat oleh Cassi Corporation. Teleskop ini bekerja pada panjang gelombang 21 cm atau dalam rentang frekuensi 1400-1440 MHz. Dalam rentang frekluensi tersebut terdapat transisi garis hidrogen netral, sehingga teleskop ini sangat sesuai untuk pengamatan hidrogen netral, misalnya dalam galaksi kita, Bima Sakti. Selain itu, teleskop ini dapat digunakan untuk mengamati obyek-obyek jauh seperti ekstragalaksi dan kuasar. Matahari juga merupakan obyek yang menarik untuk ditelaah dalam panjang gelombang radio ini. Obyek eksotik, seperti pulsar, juga akan menjadi taget pengamatan dengan teleskop radio ini.

http://id.wikipedia.org

Kunjungan ke Observatorium Bosscha sendiri ada beberapa jenis:

1. Kunjungan malam

Ini yang paling banyak peminatnya. Dalam kunjungan malam ini (kalau istilah kami sih: malam umum), Anda bisa:

- Mengikuti presentasi topik astronomi populer, kadang-kadang temanya cukup aktual. Misalnya, di sekitar hari presentasi sedang terjadi gerhana bulan, ya temanya itu. Tapi ya nggak selalu, meskipun presentasinya tetap menarik. Apalagi sekarang sudah sering menggunakan media presentasi yang lebih canggih, multimedia (Kalau dulu sih seringnya slide projector atau OHP, hiks ... Hahaha).
Sedikit tips: kalau masih penasaran, tanya saja si pemberi presentasi! Pada umumnya sih, kami-kami senang ditanya-tanyai. Itu tandanya Anda memerhatikan pemaparan kami dan ingin tahu lebih lanjut tentang astronomi.

- Meneropong di dua teleskop yaitu Teleskop Bamberg dan Teleskop Unitron.

Teleskop Bamberg terletak paling dekat dengan jalan masuk ke Bosscha. Lumayan besar dan untuk masuk, kita harus menuruni lumayan banyak anak tangga. Biasanya sih, objek yang dilihat di teleskop ini adalah bulan. Di arah Barat, ada teleskop kecil yang bernama Unitron. Kecil-kecil cabe rawit, nggak usah kecewa duluan melihat tongkrongannya. Biasanya, kita bisa mengamati objek-objek seperti planet-planet, gugus bintang, dan bulan (Ed, CMIIW euyyyy … udah lupa sih).
Sedikit tips: bersabarlah, antre yang rapi. Jangan memegang eye-piece (lubang tempat kita mengintip) teleskop, karena ini sering menyebabkan teleskop bergeser dari objek (apalagi menggerakkan teleskop dengan sengaja, karena biasanya sudah diset untuk mengikuti gerak objek langit). Jangan menyalakan lampu yang terang juga, agar objek langit bisa terlihat lebih jelas. Dan jangan berharap terlalu tinggi, misalnya meneropong sebuah bintang dan berharap melihat gambaran mirip matahari. Oh, tentu tidak. Paling juga, kalau kita mengamati bintang ganda (yang terlihat dengan mata telanjang seperti satu bintang), sekarang terlihat jelas ada dua bintang. Bintangnya juga berupa titik saja, bukan Titik Shandora.

- Melihat interior teleskop terbesar di Observatorium Bosscha, Teleskop Zeiss.

Sayang memang, di sini kita nggak bisa seenaknya menjajal teleskop. Tapi, presentasi sang pemandu nggak kalah menarik, dia akan menerangkan sistem kerja teleskop ini, termasuk membuka dan memutar tutup kubah serta menaik-turunkan lantai! Selain sistem kerja, sang pemandu juga akan menerangkan sejarah teleskop ini dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Sedikit tips: jangan memaksa untuk naik ke daerah pengamatan, apalagi bergerombol. Soalnya, konstruksi Teleskop Zeiss tidak dirancang untuk menopang beban banyak. Apalagi usianya sudah tua, dibangun tahun '20an. Jangan menjelajah ke tangga di bawah daerah pengamatan pula. Selain gelap dan menyeramkan, kalau lantainya diturunkan, kita bisa terjebak di sana. Hiyyy ….

- Berbelanja di "toko" yang menjual merchandise astronomi, mulai dari kaus, stiker, gantungan kunci, miniatur Teleskop Zeiss, bahkan teleskop kecil.

Tips umum: Datang agak awal, sekitar jam 5 sudah stand by di Bosscha. Soalnya, jam 8 acaranya selesai.

2. Kunjungan Siang

Di kunjungan siang ini, biasanya pesertanya murid-murid sekolah. Acaranya sih hanya presentasi saja, ditambah melihat-lihat teleskop-teleskop dari luar, tidak menjajalnya. Kadang-kadang ada sih, untuk mengamati matahari. Tentu saja dengan teleskop khusus yang telah dipasangi filter. Tapi selama saya bertugas sebagai pemandu, jarang terjadi deh, nggak tahu ya sekarang-sekarang.
Sedikit tips: WARNING! Jangan pernah melihat matahari dengan menggunakan teleskop tanpa filter. Prinsip kerja teleskop adalah memperkuat cahaya. Sinar matahari yang sudah kuat akan bertambah kuat, bisa membuat mata kita buta!

3. Kunjungan Khusus

Selama bertugas sebagai pemandu, saya belum pernah mengalami yang namanya kunjungan khusus ini. Tapi, kunjungan khusus ini adalah permintaan yang diminta secara khusus oleh badan-badan tertentu. Nggak tahu tuh kalau pengalaman Mister Edi Brekele, pernah nggak Ed? Dan setahu saya, proses permintaan kunjungan khusus ini lebih mudah dilakukan oleh badan-badan yang memiliki kaitan erat dengan Observatorium Bosscha atau ITB sendiri, seperti misalnya badan apa ITB lah, atau yang lain-lain.

Inilah yang harus dilakukan untuk bisa berkunjung ke Observatorium Bosscha di Lembang:

1. Telepon ke Bu Cucu pada hari dan jam kerja, ke nomor telepon (022) 2786001.

Bu Cucu ini adalah salah seorang staf administrasi Observatorium Bosscha, yang salah satu tugasnya adalah mengatur jadwal kunjungan. Beliau akan meminta informasi tentang jumlah anggota rombongan (tapi sendiri juga nggak apa-apa sih, nggak usah takut). Lalu, Bu Cucu akan mengecek jadwal, dan memasukkan rombongan ke hari yang masih kosong. Dan sori dori mori, bisa saja kita daftar tahun ini tapi baru bisa berkunjung tahun depan. Soalnya antreannya banyak dan kapasitas Observatorium Bosscha terbatas. Jika menerima kunjungan dengan berlebih, bisa-bisa biaya perawatan yang dikeluarkan akan sangat besar (untuk memperbaiki yang rusak, dll).

2. Biaya masuk per orang adalah Rp. 7.500,00 (murah kaaan? Dulu apalagi, gretong!).

Bisa ditransfer atau dibayarkan langsung pada saat kunjungan, nanti Bu Cucu yang akan menerangkan lebih jelas.

3. Tunggu apa lagi, setelah mendapatkan jadwal pasti, ya datang ke Lembang!

Dan ini beberapa tips umum untuk berkunjung ke Observatorium Bosscha:

1. Jika tidak membawa kendaraan, bisa naik ojek dari Batureok Lembang. Harga per ojek itu Rp. 3000,00 kalau hari biasa, kalau ada kunjungan sering ada praktik-praktik penggelembungan biaya oleh para tukang ojek itu.

2. Jika rombongan datang dengan bis, bis diparkir di pelataran depan toko-toko di Batureok. Lalu, kita bisa naik ojek dari Batureok. Sebetulnya berjalan kaki juga bisa, apalagi kalau ingin sedikit berolahraga. Tapi memang melelahkan, karena lumayan jauh dan menanjak. Kalau ingin berjalan kaki, jangan lupa bawa senter. Sepanjang jalan masuk dari gerbang kedua Bosscha gelap, siapa tahu tiba-tiba kita menginjak ular. Hiyyy!

3. Bawa jaket atau baju hangat, soalnya dingiiiin. Apalagi kalau malam.

4. Observatorium Bosscha susah air-jatah air ledeng juga bergantian digunakan oleh perumahan para dosen, kantor observatorium, dan penduduk. Jadi, kalau bisa sih sudah buang air kecil atau besar sebelumnya. Ada sih fasilitas WC, tapi terbatas.

5. Jangan makan di sembarangan tempat, apalagi membuang sampah sembarangan! Selain jorok, remah-remah makanan akan memancing binatang-binatang yang bisa merusak peralatan (seperti tikus, kecoa, dll). Sebaiknya makan permen aja deh, minum boleh, atau makanan praktis seperti roti untuk mengganjal perut. Kalau mau makan, di sekitar Pasar Lembang kan bejibun penjual makanan. Jangan berniat piknik di Bosscha, meskipun tamannya mirip setting film India, penuh bunga. Dan, keterlaluan kalau ada yang buang sampah sembarangan. Ini mah berlaku di mana saja!

6. Hati-hati dengan instrumen. Ini adalah aset kekayaan bangsa Indonesia dalam bidang riset dan ilmu pengetahuan. Harganya tentu saja mahal. Lagipula, hal-hal ini kan belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Kalau ada instrumen rusak dan harganya mahal, dari mana biaya perbaikannya? (Paling nunggu bantuan luar negeri lagi, tapi … malu atuh, dibantu terus) Jadi, tumbuhkan rasa memiliki terhadap instrumen-instrumen ini ya.

7. Sudah beberapa kali kejadian, cinta bersemi di antara para pemandu dan rombongan kunjungan. Ini sih terserah saja, bagaimana Tuhan menentukan jodoh datang dengan cara apa saja. Tapi, berbaik-baiklah dengan para pemandu pada umumnya, meskipun nggak merasa tertarik kepada individunya. Rasanya senang sekali mendapat perlakuan ramah dari pengunjung, setelah cuap-cuap dan capek-capek datang ke Bosscha. Senyum dari pengunjung bagaikan air sejuk yang menyiram tanah kering-kerontang. Halahhhh! Hahahaha …

Jadi bagaimana, siapkah Anda berkunjung ke Observatorium Bosscha?

http://mmlubis.multiply.com/journal/item/32/Bagaimana-Caranya-Berkunjung-ke-Observatorium-Bosscha-Lembang